JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan akan melanjutkan pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan Bendungan Way Apu merupakan satu dari sepuluh bendungan yang akan dilanjutkan pembangunannya di tahun depan. “Akan dilakukan lanjutan pelaksanaan pembangunan dari 10 proyek bendungan yang sudah ada,” ungkap Menteri Basuki dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (18/9/2024).
Selain Way Apu, sejumlah bendungan yang akan akan dilanjutkan pembangunannya antara lain Bendungan Bagong (Jawa Timur), Bendungan Bener (Jawa Tengah), Bendungan Budong-Budong (Sulawesi Barat), Bendungan Cibeet dan Cijurai (Jawa Barat). Kemudian Bendungan Karangnongko (Jawa Timur), Bendungan Kedunglanggar (Jawa Tengah), Bendungan Manikin (NTT), dan Bendungan Tiga Dihaji (Sumatera Selatan).
Tak hanya dilakukan pembangunan bendungan, Menteri Basuki juga menambahkan di Bendungan Way Apu juga akan dibangun jaringan interkoneksi. Proyek pembangunan Bendungan Way Apu sendiri sudah berjalan sejak tahun 2017 dan dikerjakan oleh KSO PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Hutama Karya, dan PT Jaya Konstruksi Tbk Awalnya bendungan ini ditargetkan selesai pada tahun 2024 namun hingga awal tahun, tidak ada tanda-tanda penyelesaian.
Bendungan ini akan memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta meter kubik dan dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 422,08 hektar. Dibangun mengadopsi tipe zonal urugan inti tegak dengan tinggi mencapai 72 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas daerah genangan mencapai 235,10 hektar. Bendungan Way Apu dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,08 triliun yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan.
Pekerjaan paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun. Sedangkan pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp 1,013 triliun.
Source Artikel: kompas.com